Fari Hanum

Perempuan, 20 Tahun

Banda Atjeh, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Search This Blog

Jumat, 16 Desember 2011

untitled


Aku tidak suka mengerjakan hal-hal BIASA karena aku gak mau dianggap BIASA dan diperlakukan BIASA. Tapi ketika aku melakukan sesuatu yang TIDAK BIASA kemudian dipuji dan dianggap AMAZING atas nama orang lain, rasanya itu LUAR BIASA, nyesek n’ sakit banget. Tapi apa mau dikata. Belajar sabar.




 
Aku hanya bisa diam, membiarkan teriknya mentari meleburkan patahan-patahan perasaanku. Melumerkan emosi yang menutupi logika ku, hingga akhirnya aku bisa kembali meraba jalanku.

      Sekarang kesadaran untuk menerima kenyataan itu mulai bisa teraba sedikit demi sedikit. teriknya mentari perlahan menguapkan genangan air mataku hingga aku bisa kembali sedikit melihat jalanku, walau masih dengan langkah sangat tertatih.

Saat aku berusaha menjadi yang terbaik dan melakukan hal-hal baik, setidaknya untukku sendiri dan orang-orang di sekitarku. Selalu aja ada rintangan, atau ujian Tuhan untuk meningkatkan kualitas pribadiku? Ntahlah

“Tidak ada yang tau dan mengerti tentang perasaanmu sampai kau mengatakan segalanya”. Sepenggal kalimat itu yang mungkin menjadi alasanku untuk mengetik dan mengirimkan pesan singkat kepada beberapa orang terdekatku, Itu adalah perwakilan dari perasaanku yang seutuhnya atau hanya separuhnya, aku anggap itulah seluruhnya.     

“sabar ayangku, putri ngerti kok ^_^”
“gpp laa, berarti adek di perhitungkan, karena dosennya aja muji, walaupun objeknya gak langsung ke adek”

terima kasih untuk cieput n’ kakak ku sayang (Ria Agustina) yang udah mengirim balasan  menyejukkan ini. walaupun gak bisa ngerubah apapun, gak bisa mengatakan pada dunia kalau itu hasil dari “begadangku” semalaman. Tapi setidaknya udah sedikit menenangkan hatiku. Menyadarkanku bahwa masih ada yang peduli padaku.

Susah memang menerima dan meyakini sesuatu disaat emosi dan kesedihan menyelimutiku, tapi aku berusaha. Aku berusaha meyakini bahwa apa yang akan aku temukan hari ini dan seterusnya adalah apa yang sudah digariskan Tuhan untukku dan sudah aku ‘iyakan’ sebelum aku dilahirkan.

Semua perubahan itu butuh waktu
Dan aku juga butuh waktu untuk kembali bersikap BIASA denganmu yang disanjung dan dibanggakan atas hasil karyaku.


Walau sakitnya tidak bisa aku ceritakan, namun paling tidak aku masih punya orang yang yang menyayangiku dan bisa menghiburku, paling tidak aku kukuh pada komitmen ku sendiri, aku bisa bisa malakukan apa yang aku mau, hal-hal yang TiDAK BIASA, bahkan apa yang tidak bisa dilakukan orang orang lain. Toh buktinya karyaku disukai walaupun DIAKUI BUKAN MILIKKU.
Walau kini aku tidak bisa mengatakan ‘ikhlas’, tapi aku sedang berusaha untuk mencapai keikhlasan itu....

Hidup adalah rangkaian proses belajar yang tak pernah henti. Kita belajar bersyukur walau tidak cukup, belajar ikhlas walau tak rela, belajar memaafkan walau tlah terlanjur luka.....
Mungkin Rasa ikhlas itu emang gak bisa  ditunggu sampai datang, tapi harus ku jemput walau dengan paksaan.


kejadian Kamis, 15 Desemdber 2011
ruang 3 (MK Psikologi Dakwah), jam 13:00

0 comments:

tinggalkaN komentar mU.... ^_^