Aku tidak suka mengerjakan hal-hal BIASA karena aku gak mau dianggap
BIASA dan diperlakukan BIASA. Tapi ketika aku melakukan sesuatu yang TIDAK
BIASA kemudian dipuji dan dianggap AMAZING atas nama orang lain, rasanya itu
LUAR BIASA, nyesek n’ sakit banget. Tapi apa mau dikata. Belajar sabar.
Aku hanya bisa diam, membiarkan teriknya mentari meleburkan
patahan-patahan perasaanku. Melumerkan emosi yang menutupi logika ku, hingga
akhirnya aku bisa kembali meraba jalanku.
Sekarang kesadaran untuk menerima kenyataan itu mulai bisa teraba sedikit demi sedikit. teriknya mentari perlahan menguapkan genangan air mataku hingga aku bisa kembali sedikit melihat jalanku, walau masih dengan langkah sangat tertatih.
Saat aku berusaha menjadi yang terbaik dan melakukan hal-hal baik,
setidaknya untukku sendiri dan orang-orang di sekitarku. Selalu aja ada
rintangan, atau ujian Tuhan untuk meningkatkan kualitas pribadiku? Ntahlah
“Tidak ada yang tau dan
mengerti tentang perasaanmu sampai kau mengatakan segalanya”. Sepenggal kalimat itu yang mungkin menjadi
alasanku untuk mengetik dan mengirimkan pesan singkat kepada beberapa orang
terdekatku, Itu adalah perwakilan dari perasaanku yang seutuhnya atau hanya
separuhnya, aku anggap itulah seluruhnya.
“sabar ayangku, putri ngerti kok ^_^”
“gpp laa, berarti adek di perhitungkan, karena
dosennya aja muji, walaupun objeknya gak langsung ke adek”
terima kasih untuk cieput n’ kakak ku sayang (Ria Agustina) yang udah mengirim balasan
menyejukkan ini.
walaupun gak bisa ngerubah apapun, gak bisa mengatakan pada dunia kalau itu
hasil dari “begadangku” semalaman.
Tapi setidaknya udah sedikit menenangkan hatiku. Menyadarkanku bahwa masih ada
yang peduli padaku.
Susah memang menerima dan meyakini sesuatu disaat emosi dan kesedihan
menyelimutiku, tapi aku berusaha. Aku berusaha meyakini bahwa apa yang akan aku
temukan hari ini dan seterusnya adalah apa yang sudah digariskan Tuhan untukku
dan sudah aku ‘iyakan’ sebelum aku dilahirkan.
Semua perubahan itu butuh waktu
Dan
aku juga butuh waktu untuk kembali bersikap BIASA denganmu yang disanjung dan
dibanggakan atas hasil karyaku.
Walau sakitnya tidak bisa aku ceritakan, namun paling tidak aku
masih punya orang yang yang menyayangiku dan bisa menghiburku, paling tidak aku
kukuh pada komitmen ku sendiri, aku bisa bisa malakukan apa yang aku mau,
hal-hal yang TiDAK BIASA, bahkan apa yang tidak bisa dilakukan orang orang
lain. Toh buktinya karyaku disukai walaupun DIAKUI BUKAN MILIKKU.
Walau
kini aku tidak bisa mengatakan ‘ikhlas’,
tapi aku sedang berusaha untuk mencapai keikhlasan itu....
Mungkin Rasa ikhlas itu emang gak bisa ditunggu sampai datang, tapi harus ku jemput
walau dengan paksaan.
kejadian Kamis, 15 Desemdber 2011
ruang 3 (MK Psikologi Dakwah), jam 13:00
kejadian Kamis, 15 Desemdber 2011
ruang 3 (MK Psikologi Dakwah), jam 13:00
0 comments:
tinggalkaN komentar mU.... ^_^