Fari Hanum

Perempuan, 20 Tahun

Banda Atjeh, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Search This Blog

Senin, 18 Februari 2013

AKU JUGA MASIH SANGAT MENCINTAIMU


Jika Tuhan inginkan sebuah penyatuan, mengapa Tuhan ciptakan perbedaan? Apa gunanya cinta dan Bhineka Tunggal Ika jika semua hanya abadi dalam ucapan bibir semata?

Sama sepertimu sayang, aku juga merasa ini semua tak adil, tak seperti yang kita harapkan.
Tapi kita punya pilihan, berhenti sebelum semuanya menjadi sia-sia atau terus melangkah dengan ketidakpastian. benar kan?? itu pilihan yang kamu tawarkan malam kemarin. dan aku tidak bisa memilih. Aku belum siap dan mungkin tak akan pernah siap. Sama sepertimu.

Tapi kalau memang kamu takut semua yang kita lakukan sekarang akan sia-sia, kamu boleh pergi. Tinggalkan aku disini. Tak apa, aku sudah terbiasa dengan rasa sakit.

25 hari lagi adalah Anniversary hubungan kita, ya.... Satu Tahun Aku dan Kamu menjadi KITA.
Ade jeleeQ ga akan minta apa-apa yank. 
ga kue cibu....
ga ice cream....
ga juga Twinbaby yang rambutnya di kepang, pake baju pink dah gitu di pakein produk Oriflame....
Ade jeleQ cuma pengen bisa bareng Aa jeleeQ terus...
Tiap malem ditemenin bobo smbil dinyanyiin lagu Bungoeng Jeumpa, tapi kalo ayank mame na lagi sibuk gapapa kok, ayank mamak ga bakal ngambek lagi....
Dah gitu mimiie na juga mau cam'an terus sama pipiie sambil lope-lope'an.

Sayang, pipiie ga perlu minta maaf untuk kejadian kemaren malam, mimiie nangis bukan gara-gara pipiie. Mimiie sedih aja karena ga tau harus ngapain, marah sama diri sendiri karena ga bisa ngambil keputusan, kesel sama diri sendiri karena ga punya keberanian untuk bicara dengan orang tua sendiri. Kita memang sudah dewasa yank, tapi pacarmu yang suka ngambek ini belum berani bicara sama mamaknya secara dewasa, apalagi hal-hal yang serius sebelum ditanya. 

Kalaupun pipiie ngasih piihan, hidup bersama bagaimanapun keadaannya atau berhenti disini dan jalan sendiri-sendiri. Tanpa pikir panjang pun sudah pasti ku pilih opsi pertama. Tapi gimana dengan Bu' War?? Hati manusia siapalah yang tau yank, maaf yank sampai detik ini mimiie belum berani nanya ke mamak....

kalau memang menurutmu ini hanya sekedar fantasi, maka aku akan memilih untuk terus berfantasi bersamamu. Aku ingin terus mendengar kata2 "Ayank Luphyu" walaupun hanya melalui lubang headset yang sering jadi mainan si Fari, smpai takdir memainkan perannya dan mempertemukan kita. Bukankah kita sudah janjian mau ketemu di Bandara Iskandar  Muda? ntar ayank mamak yang jemput ayank mame sambil lari-lari dan muter-muter kaya' di pilem india.... 
Pipiie jga janji mau jemput mimiie dah gitu mau di ajak jalan-jalan ke Lampung sambil makan piscok, masih ingat kan yank??

Ade jeleQ boleh jawab pertanyaan Aa jeleQ di postingan terakhir itu kan?
Mau atau tidak kita harus siap ketika dihadapkan dengan kemungkinan terburuk, kita harus siap ketika semuanya tidak sesui dengan harapan. TAPI TIDAK SEKARANG.

Aku belum siap untuk tidak mengangkat telfon dari "Ayank Pipie".
Aku belum siap untuk memejamkan mata tanpa Lullaby dari Ayank mame.
Aku belum siap kehilangan sapaan "Ayank JeleeQ".
Aku belum siap melupakan nomor nol delapan sembilan belas triple satu empat triple tujuh enam yang katanya nomor cantik itu.
Aku belum siap ninggalin Fari bobo sendirian di kulkas, gapapa lah kalo mulai sekarang kepalanya mimiie dicopot bentar buat nemenin Fari di kulkas, tapi kalo lagi di tusuk-tusuk aja ya yank...
Aku juga belum siap kehilangan moment-moment co cuit kita.
Aku belum siap kehilangan kamu yang selama ini selalu jadi penghibur saat kalut.
Aku belum siap untuk tidak bisa cam'an lagi seperti biasa.
Aku belum siap membuka hati untuk yang lain.
Aku belum siap dengan semua ini.

Semua yang ada di KITA memang penuh warna sayang. Dan kamu tau semua warnaku.
Kamu tahu jalur hidupku dan kamu hapal setiap denyut nadiku.
Kamu tahu aku takut kegelapan, kamu ingat sekali aku takut sendirian dirumah, kamu juga tahu sekali aku paling tidak suka minum sari kurma, kamu juga ingat aku suka dengan hujan, kamu juga tahu aku sangan suka terasi, dan kamu masih ingat aku mempunyai kebiasaan BT saat tidak beraktifitas.
Tapi apakah kamu tahu bahwa aku begitu mencintaimu, apa kamu tahu kalau aku belum siap dan tak pernah siap kehilangan kamu??

Sama sepertimu, aku juga selalu berdoa semoga tuhan mempersatukan kita.
Ayank mamak juga masih sangat sayang ayank mame.

Luphyutu Aa JeleQ.... ^_^
Read More --►

Sabtu, 16 Februari 2013

Dan Aku Juga Tak Pernah Siap


Halo, selamat pagi. selamat hari minggu dan selamat beribadah bagi siapapun yang melaksanakannya pada hari ini. Tuhan memberkati.

pagi ini aku bangun dengan mata sembab. Seusai shalat subuh dan doa pagi, seperti biasa check inbox handphone. Tidak ada message baru. Sepertinya aku harus membiasakan diri untuk menghadapi sepinya benda tak bernyawa ini.

Tak ada yang ku lakukan, hanya menatap langit-langit kamar sambil sesekali membaca postingan terakhir ayank mame dan berharap apa yang saya dengar semalam hanyalah bagian dari bunga tidur. Saya masih bisa mengingat dengan jelas suara ayank jeleQ yang ku dengar dari handphone tadi malam. Ayank JeleQ, pria yang selalu ada dalam ceritaku selama hampir satu tahun terakhir, pria yang tak pernah jenuh mencintaiku secara penuh.

Dia bicara banyak. tentang keluarganya, tentang keluargaku dan beberapa poin yang membuatku benci pada PERBEDAAN. Dulu ku angap perbedaan itu adalah rahmat dan sesuatu yang wajar. Tapi tidak dengan keadaanku yang sekarang. Perbedaan itu seakan menjadi monster, mencoba mengambil peran antagonis untuk memisahkan kami. 

Hari ini aku berdandan dengan gaya yang berbeda, memakai eye shadow dengan warna smoky brown untuk menutupi mata yang sembab. Raut wajah yang menggambarkan luka yang tidak dapat dibahasakan melaui frasa-frasa kata harus ditutupi dengan Blush On berwarna pink. Mungkin inilah rasanya sakit karena dibatasi perbedaan dan jarak.

Padahal kemarin kita selalu punya alasan untuk tersenyum dan bahagia. Tapi kenapa tadi malam kita mencari alasan untuk menangis?. Apakah kita terlalu nekad? berusaha merajut cinta dari jarak ribuan kilometer. atau kita hanya berfantasi dan berangan-angan, seperti katamu? aku tak tau dan ga mau tau sayang. Aku memang egois. 

Sejak pertama kali aku berkenalan dengan Aa JeleQ, aku belajar banyak hal dengan cara yang tak biasa. Perkenalan kita tak terencana, seakan dunia sengaja berkonspirasi untuk menjebak kita dalam sebuah ilusi. Cinta semakin mengambil alih, kita sama-sama larut dalam kebahagiaan yang tak lagi terhitung. hanya ada senyuman tulus yang mengalir dalam setiap detik kebersamaan kita. Cinta telah membuat jiwa kita seakan-akan di Taman Firdaus, tapi kenyataan hanya bisa membuat kita terusir dari keindahan dan kemegahan taman Firdaus. Lagi dan lagi karena perbedaan. Perbedaan macam apa yang bisa merenggut kebahagiaan seseorang?

Awalnya, kita memang saling berproses untuk menerima dan menormalkan segalanya agar tak terlihat seperti masalah besar. Perbedaan diantara kita seringkali kita jadikan bahan candaan.

Tapi aku lemah ketika orang yang aku cintai menanyakan akhir hubungan ini, berakhir manis atau tidak. Aku rapuh, Aku tau semuanya menjadi tidak pasti, dan akulah orang yang membuat semua ini menjadi tidak pasti. Semua jadi terasa sulit ketika aku harus berpikir apa yang akan terjadi beberapa bulan kedepan bahkan hal buruk bisa saja terjadi besok atau lusa. Tapi aku sama sekali tidak mau memikirkan itu, aku hanya ingin bahagia bersamanya saat ini. Kalaupun seandainya kita tak bisa bersama, biarlah Tuhan dan keadaan yang memisahkan, aku tak ingin memilih. Aku belum siap, dan sepertinya aku tak akan pernah siap. Aku belum siap menerima semua kemungkinan buruk yang akan terjadi. Aku juga belum siap untuk memejamkan mata tanpa lullaby dari Lampung.

Sayang, bisakah kita bercerita tentang bahagia saja? Bukankah kita masih bisa menertawakan perbedaan diantara kita? Aku tak ingin mengungkit luka yang sebenarnya perlahan-lahan sudah tergores sejak kita tau perbedaan tak mudah untuk diperjuangkan. aku sudah tau ini yang akan menjadi batu sandungan kita. perbedaan ras. kerumitan adat-istiadat. mereka tidak pernah sesederhana cinta. kita sudah beda. sangat berbeda. hanya tuhan dan perasaan kita yang sama. 

Sayang, kalau pun kita tak bisa melupakan perbedaan yang ada diantara kita, bukankah untuk bahagia  kita bisa menutup telinga terhadap perkataan orang??


Read More --►