Fari Hanum

Perempuan, 20 Tahun

Banda Atjeh, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Search This Blog

Jumat, 09 Maret 2012

Pacar Orang dan Pangeran Impian

“salahkah mencintai seseorang yang harusnya tak boleh kucintai?”

Mencintai itu jadi begitu menakutkan jika kamu adalah pihak ketiga
 
Aku bahkan tak mengerti bagaimana statusku dengan dia. Dia bilang, dia begitu mencintaiku. Dia katakan, akulah yang selama ini dia cari. Tapi, dia masih tidak ingin meninggalkan wanita itu, masih belum mau mengakhiri hubungannya dengan pacarnya. Aku tak peduli bagaimana mempersepsikan statusku, sebagai simpanan atau bahkan sebagai penghancur hubungan orang, tapi toh tidak separah itu. Aku tak menuntut banyak hal darinya, kami saling mencintai dan pentingkah status? Aku rasa tidak.

Andilau, antara dilema dan galau.

Semua orang punya alasan untuk sebuah pilihan, termasuk jadi simpanan pacar orang, menjadi orang ketiga. Menyakitkan memang,  karena aku benci selalu jadi prioritas kedua, karena aku benci harus kehilangan nya saat aku benar-benar membutuhkannya. dan mungkin menjijikkan bagi sebagian orang. Tapi juga ada kebahagiaan disana.

Ada yang sampai kebingungan dan kewalahan menasehatiku. Tapi untuk apa? Bukannya The right one who finally?. Dan cinta itu kadang ga pake logika.

Katanya aku gak waras, melakukan sesuatu terlalu diluar logika, dan mereka bilang masih banyak cowok-cowok keren lain yang unyu-unyu diluar sana. Lho? Apa urusannya sama aku? Toh  mereka dipelihara negara.

Kalau aja mereka tau perasaanku. Kadang, aku pun merasa bersalah atas apa yang aku lakukan. Ada saat-saat dalam hidupku, saat aku tetap meyakini bahwa ini hanya sementara. Aku masih meyakini suatu saat aku akan menjadi satu-satunya untuk selamanya.Aku  juga gak mau lama-lama bikin mereka  kuatir dengan keadaanku. Aku juga sayang mereka, mereka yang bahunya sering aku pinjam saat aku menangis. Ditengah ketergesaan, padatnya jadwal kuliah, dan semua kesibukan di luar kampus,hanya mereka yang mau diam mendengar ceritaku.

Matahari terbenam dan akan segera bertukar tugas dengan bulan. Sebentar lagi, bulan pun akan bekerja menyinari langit Aceh. Aku mulai sadar, pasti akan ada cinta sejati yang menungguku. Akan ada seseorang yang menungguku untuk saling mewujudkan mimpi bersama. Hal yang tidak pernah aku dapatkan dari hubungan gelapku bersama pacar orang. Cinta yang mengobati, bukan melukai.

Aku gak mau berlarut-larut. Aku tau pasti kesalahan apa yang sudah kulakukan. Melawan takdir dan garis yang telah dibuat olehNYA. Aku ingin menjadikan semua yang salah menjadi benar, mengakhiri hubungan gelap yang tidak berujung ini. Dia juga pasti senang melihat Tuhan senang, dia pun tentu senang melihat pacarnya senang. Gak ada salahnya saling membahagiakan dan mendoakan. Aku tak ingin menyakitinya dan pacarnya. Dia bisa mencintai pacarnya seperti pertama kali cinta itu ada dan menggetarkan hatinya dengan luar biasa. dan aku akan menemukan bahagiaku. Kita akan bahagia dalam jalan kita masing-masing, tanpa harus menyakiti pihak lain, tanpa harus menyangkal Tuhan yang menyebabkan cinta itu ada.

Selama ini, saat aku bersamanya, aku lupa apa arti cinta. Perasaanku mati untuk merasakan bahagia. Aku terbiasa dengan perasaan sakit yang kubuat sendiri, aku terbiasa dengan kelakuannya yang kadang tak menganggapku ada. dia terlanjur membuatku percaya, bahwa cinta adalah kesabaran menjadi orang ketiga.

Aku tak mau lagi tertipu dengan rayuannya. Hidupku akan tenang jika tidak ada yang aku sembunyikan. Aku menunggu esok hari, saat matahari terbenam dengan pesonanya dan aku akan menemukan seseorang yang selama ini hilang.
Dia yang tinggal dalam kenangan, mimpi, dan harapan yang ku reka-reka. Aku akan menunggunya sampai saat dia muncul. Menatap matanya dalam-dalam yang bening untuk melihat apa yang ada dipikirannya. Menunggu nya Menggenggam tangan saat menyalamiku sampai akhirnya dia menarikku dalam peluknya yang hangat.

Aku dan pangeranku akan tertawa lepas, berbagi tawa dan bahagia tanpa sebuah ketakutan bahwa hubungan rahasia ini akan diketahui oleh seseorang selain kami berdua.

Tapi sekarang aku akan pergi, tanpa harus pamit sama siapapun.

Suatu hari nanti, aku ingin menjadi sesuatu yang berguna saat tiba disini dan saat kita bertemu. Setidaknya, aku tidak memalukan dengan gelar yang sedang aku kejar.
 Aku masih ingin menjelajahi dunia. Tapi, kemanapun aku berlari, aku pasti tersesat di dalammu. Saat aku berlari, aku juga membawamu berlari.
Mentari seperti tersenyum dan terlihat tidak ingin menggangguku dan pangeran impianku. Jadi, mentari memilih untuk terbenam lebih dulu. Kini aku percaya. Sesuatu yang telah dipersatukan Tuhan, tidak dapat dipisahkan oleh manusia.


2 comments:

tinggalkaN komentar mU.... ^_^