Hello….
Perkenalkan, namanya Fari
Hanum, biasa di panggil Cieqie oleh orang-orang yang disebutnya “Sahabat”, dan
selalu di panggil Kiss Jockey Hanum di Studio 91,8 KISS FM Aceh, tempatnya
menyalurkan hobby.
Dia wanita, muda dan berbahaya.
Dia benci peraturan yang
useless dan meaningless, dia benci orang yang kebelet eksis walaupun dia selalu
pingin eksis, dia benci orang yang senang nge-judge tanpa bercermin, dia benci
cuek, dia benci diabaikan, dan dia benci rasa bosan.
Tapi dia suka senja dan pecandu
hujan, dia bisa berlama-lama untuk sekedar bengong mangap-mangap memandang
hujan, dan dia suka melakukan sesuatu yang dia suka; chatting, chatting, dan
chatting.
“Dia
tidak ingin dan tidak akan berhenti mencintai teman dunia mayanya”
2011 telah berakhir, ada banyak
kenangan suka dan duka yang terjadi di dunia nyata dan dunia maya, seperti halnya di MIG33,
Facebook, Twitter, mikroblogging 140 karakter yang menyenangkan dan kadang
memabukkan kalau sampai tergoda untuk terus-terusan nge-tweet, mention, membalas
setiap karakter yang terbaca bernama “tweets” dan “status” layaknya kecanduan
narkoba yang tidak akan bisa berhenti kalau tidak di awali dari diri sendiri.
Tidak semua pribadi merasakan
“mabuk kepayang” karena dunia maya. Beberapa dari mereka menjadikan jejaring
sosial sebagai media untuk mengisi kesuntukan dan beberapa lainnya menjadikan
sebagai tempat wajib kunjung di dunia maya. Dan dia, cewek manis itu adalah
salah satu korban kecanduan dunia maya walaupun menyita banyak waktu. Disana
dia bisa mengaspirasikan sesuatu yang kadang tidak bisa di aspirasikan secara
nyata. Sayangnya dia terbuai terlalu lama oleh bahagianya dunia maya, dia tak
bisa lepas, ikatannya terlalu erat.
Dia pengguna MIG33 yang tak
pernah absen chatting, dia pengguna Facebook yang tak pernah lupa menyapa
setiap makhluk Tuhan yang ada di friend list, dia pengguna twitter yang sangat
mencintai followers-nya, dan dia cewek yang paling setia pada setiap jejaring
sosial yang bejibun di dunia maya.
Yaa… dia tak pernah bercanda
saat menggerakkan jemarinya unyuk menulis tweets itu, up-date status, bahkan
saat chatting sekalipun. Tidak akan berlebihan kalau dia mengatakan bahwa dia
mencintai teman dunia mayanya dan juga media yang membuatnya mengenal mereka.
Mereka antusias, menyenangkan, inspiratif dan ramah. Dia mencintai mereka
seperti mencintai teman dunia nyatanya.
Mungkin agak sedikit aneh.
Bagaimana bisa mencintai sesuatu yang tidak terlihat ? ya… itulah teman,
retorika dunia maya yang sulit di logikakan. Bahkan dia tidak dapat menjelaskan
seberapa banyak waktunya yang di korbankan untuk menyapa mereka, membalas
sapaan mereka. memberi mereka sedikit quote dan semangat, walaupun akhirnya
tindakannya malah menimbulkan banyak haters karena di nilai ingin eksis kelas
kakap.
Tapi
dia tak ingin menghilang karena dia tidak ingin berhenti mencintai teman dunia
mayanya. Sekarang dan seterusnya.
0 comments:
tinggalkaN komentar mU.... ^_^