Fari Hanum

Perempuan, 20 Tahun

Banda Atjeh, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Search This Blog

Selasa, 17 Juli 2012

600 kata untuk Pak Ustadz Ganteng


Ini tentang seorang pria, pria yang mungkin sangat sulit untuk marah, tidak bisa meluapkannya mungkin lebih tepat. Pria yang memiliki kesabaran extra untuk menghadapi siapapun, termasuk aku.

Tidak semua pria rumit seperti dia. Pria kelahiran 28 Desember 1989 yang bertubuh kurus tinggi, berkulit putih dan berjenggot bule. Pria bersahaja yang selalu tampil dengan celana kain dan baju kemeja rapi, dan sering memakai koko layaknya seorang ustadz.  Pria yang pernah menarik perhatianku pada saat matrikulasi, pria yang pernah kubenci sejak semester IV, dan pria yang kukagumi sejak semester VI. Aku tidak terlalu mengenalnya, sosoknya sulit untuk di mengerti.
Aku mengenal pemilik senyum hambar ini sejak tiga tahun yang lalu. Semua berawal dari mata kuliah Bahasa Arab dan Bahasa Inggris di awal perkuliahan dulu. “ganteng !!” itu reaksi classmate yang duduk tepat di sampingku waktu pertama kali melihatnya dari kejauhan dan i think so.
Jago design dan salah satu pendesign terbaik  yang mendesign menggunakan feeling, contohnya saja foto Putri Reiza yang sekarang tersenyum manis di pintu lemari nya Cieput, amazing lhoo hasilnya, amat sangat bagus. Mungkin karena didesign dengan hati atau mungkin memang ada hati, Ntah lah. Tapi yang pasti jago banget, misalnya saja aku minta di buatkan sesuatu, di geser sedikit mouse lepinya, langsung jadi gambar yang keren. Dan untuk alasan apapun aku suka setiap karya yang dihasilkan oleh tangan si ganteng ini.
Pria yang memiliki satu adik perempuan, dua kakak perempuan dan tiga adik  laki-laki ini adalah sosok abang yang baik dan bertanggung jawab, yang menyayangi keluarganya dengan  cara dan kualitas yang baik, apalagi setelah kepergian ayahnya, dan sejak saat itu saya mengagumi nya.
Mungkin dia pria satu-satu nya yang mau mendengar omelanku. Dengan modal sabar dia terpaksa mendengar siksaan yang bertubi-tubi keluar dari mulutku, tentang pembelaan atas tudingannya terhadap sikap dan tingkahku, tentang argument egois ku yang ingin  mengubah pemikirannya yang fanatik itu. Ntah kenapa dia tak pernah bisa berhenti mengkritisi setiap hal yang aku lakukan. Hobby-nya terus-menerus mengomentari penampilan dan sikapku sampai-sampai harus menerima perkataan-perkataan tajam yang tidak seharusnya keluar dari organ tubuh tak bertulang yang ada di mulutku. Tapi untuk alasan apapun, aku tetap mengagumi pria ini dengan kebaikan yang dia miliki, dengan segenap kemauannya untuk mengubah tingkahku, memperbaiki penampilanku dan juga dengan kepasrahannya saat mendengar ocehanku.
Tapi ada sesuatu yang agak sedikit aneh dari seorang mantan Wakil gubernur Fakultas Dakwah yang mungkin akan menjadi calon iparku (cieput maap yaaw. Hehehehe) , dia punya seabrek hobby dan keinginan. Sewaktu masih ingusan dulu hobby-nya adalah main bola dan main layangan layaknya seorang bocah pada umumnya. Ketika beranjak remaja dia mulai mencintai dunia basket, tenis meja dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia persilatan, walaupun mencintai olahraga tapi badannya tidak berubah atletis sama sekali. Tapi semenjak menginjakkan kaki di Institut IAIN Ar-Raniry dia mulai suka nonton dan membaca, namun sama sekali tidak suka menulis, dalam bentuk apapun.
Sedangkan cita-citanya tidak kalah banyak. Dulu dia suka dengan dunia elektro dan ingin membuka perusahaan elektronik di Aceh, tapi setelah mengenal “komunikasi penyiaran islam” malah berpindah haluan, dia mulai punya cita-cita menjadi seorang dai professional layaknya Aa gym dan berkeinginan untuk mendirikan dayah, menetap disana, memperolah ilmu agama dan membaginya dengan sesama. Fisicly, memang agak sedikit mirip seorang ustadz, malah berbakat. Ya…. “pak ustadz ganteng”.
Setelah tiga tahun bergelut dengan “komunikasi”, pemikirannya mulai berubah, cita-citanya juga ikut berevolusi. Dulunya ingin jadi kyai sekarang malah pingin jadi presenter, motivator dan juga ingin mendirikan perusahaan produksi film di Aceh. Aneh.
Tapi dari sekian banyak ada satu keinginan yang ingin segera diwujudkannya, yaitu nikah. Ya… pak ustadz ganteng ingin nikah muda.
Pak ustadz ganteng itu benama Muhammad Akmal. Dan 600 kata ini untuk Muhammad Akmal.


0 comments:

tinggalkaN komentar mU.... ^_^