Fari Hanum

Perempuan, 20 Tahun

Banda Atjeh, Indonesia

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
| ::

Navbar3

Search This Blog

Jumat, 10 Februari 2012

PATAH HATI



Air mata mengembang dan meleleh di pipi sampai aku dapat merasakan rasanya yang asin. Aku bahkan tak percaya apa yang baru saja terjadi. Aku melangkah masuk kamar, berharap tak ada seorang pun melihat kesedihan di mataku.




Aku menghempaskan diri di tempat tidurku yang acak-acakan, membenamkan wajahku ke bantal, sampai isakan ringan berubah menjadi tangis.

Semuanya berjalan baik-baik saja selama satu tahun terakhir (bukannya aku menghitung-hitung), belum pernah aku sebahagia ini. Tapi hari itu, tepat di hari ulang tahunku, semuanya berubah, pesan singkatku di abaikan, berulang kali. Dan semuanya terasa nyata ketika kubaca status mu di jejaring social bernama Facebook.

Aku ingin bertanya kenapa, aku ingin beteriak padanya, aku ingin memeluknya, tapi tak ada yang bisa kulakukan.


Aku berbaring dan menangis sepanjang pagi sampai malam hari, merasa sangat kesepian, kesal, bingung, marah, tapi aku tak dapat membencinya.

I LOVE THE WAY YOU LIE but I HATE THE WAY YOU WENT AWAY

Selama berminggu-minggu aku terus menangis sampai tertidur, dan di pagi hari aku mencoba tersenyum hambar, berusaha menutupi. Tapi ternyata, semuanya tahu.

Mereka. Orang-orang yang ku sebut “sahabat” mencemaskanku, kurasa menreka mengira aku akan cepat pulih, lebih cepat dari keadaanku sekarang.

Selama berminggu-minggu aku kesana kemari seperti robot.memandang diriku di cermin selama berjam-jam, mencari-cari apa yang salah pada diriku. Berusaha memahami kesalahanku, mencari jawaban lewat cermin. Sampai akhirnya aku sadar. “jika aku jatuh cinta, aku hanya akan terluka”. Kata-kata untuk menghibur diri walaupun tak banyak membantu. Bahkan membuatku semakin mangasihani diriku sendiri.

Aku tak pernah bisa membencinya, menyalahkan-nya atas masalahku yang memporak-porandakan hidupku. Aku ingin kesedihanku berubah menjadi kemarahan sampai aku bisa melupakannya. Tapi aku tak bisa, aku terus saja memikirkannya.

Tak lama kemudian ada sesuatu yang berubah. Saat mengorek-ngorek dompetku dan menemukan fotonya. Aku menatap foto itu beberapa menit, mengamati wajahnya seakan membaca sebuah buku. Buku yang sudah ku baca sampai tamat dan sekarang harus kututup dan kusisihkan. Ku ambil foto itu dan ku masukkan ke dalam laci mejaku yang berantakan.

Aku tersenyum sendiri saat kusadari hal itupun bisa kulalukan di hatiku. Menyusupkannya di suatu tempat dan meneruskan hidupku. Sekarang sudah waktunya memaafkan dan melupakan. Memaafkan diriku sendiri atas sebagian rasa sakitku karena rasa bersalah.

Ibuku sering berkata “nak, ada dua jenis manusia di dunia ini, yang pertama adalah manusia yang suka bermain Engklek dan bernyanyi di kamar mandi,yang kedua adalah manusia yang terus di kamar dan berurai air mata”. Sekarang aku mulai mengerti kalau manusia bisa memilih untuk menjadi manusia yang mana. Dan kita adalah gabungan dari dua jenis manusia itu.




Hari ini, setelah menulis aku akan keluar untuk bermain Engklek dengan adikku, dan sorenya aku akan bernyanyi lebih nyaring dari biasanya di kamar mandi.

0 comments:

tinggalkaN komentar mU.... ^_^