Selamat
Ulang Tahun, (aku bingung harus memanggilmu dengan sebutan apa). Seorang pria yang
dulu sering ku sebut Ndut dalam setiap tulisanku, seorang pria dengan pita
suara yang dihiasi oleh suara lembut. Dulu dimataku, kau tanpa cela. Dihatiku,
kau memiliki peran yang luar biasa. Entah sekarang, aku bingung, bahkan sekedar
mengingat namamu saja ada rasa sakit yang terselip. Mungkin aku belum bisa
memaafkan mu, sebenarnya tak ada perlu dimaafkan
karena kamu emang tak prnah meminta maaf. Intinya hoem lah.
Mungkin,
kamu tak akan pernah membaca ini, melihat sekejap matapun tidak mungkin,
apalagi membaca hingga paragraf akhir. Mungkin, kamu tidak mengetahui usahaku
untuk menulis ini, usahaku untuk melupakan semua sikapmu yang kelewatan itu,
usahaku untuk kembali bersikap biasa kepada orang yang pernah menghancurkanku
dan membuatku terpuruk. Tak ada dasar apapun dan tak ada alasan apapun yang
menjelaskan mengapa aku harus membiarkan jemariku menari dan kembali menulis
tentangmu. Seseorang yang sempat mengendap dalam sel otakku,
seseorang yang pernah terlupakan oleh jemariku yang dulu sering menuliskan
segala hal kita.
Aku
bahkan tidak lagi tahu kabarmu? Bagaimana keadaanmu? Gimana kerjaanmu? Tapi aku tahu Siapa wanita
yang menjadi pilihanmu saat ini. Semoga dia tidak menjadi wanita selanjutnya
yang kau tinggalkan tanpa pesan dan alasan.
Jadi,
untuk segala kemungkinan yang terjadi, biarlah Tuhan menyimpan kemungkinan itu rapat-rapat
dalam sela-sela jemari-NYA. Di umurmu yang semakin bertambah ini,
semoga Tuhan memberkati semua rencana kebahagiaan masa depanmu, semoga kau
tetap dicintai oleh sesamamu, semoga
aku masih tersimpan aman dalam laci lemari otakmu tapi kalau itu mengganggu
buang saja jauh-jauh, pastikan bayangku tak lagi muncul dalam hidupmu.
Kamu
semakin tua. Aku sedang membayangkanmu saat ini, mungkin hidungmu semakin pesek,
mungkin bulu matamu semakin lentik, mungkin pipimu semakin chubby, mungkin kamu
semakin sibuk dengan kegiatanmu, mungkin kamu semakin sering lembur di kantor, mungkin
kamu telah melupakanku dan mungkin kamu sudah bahagia bersamanya. Kau miliki jalanmu, aku mengikuti jalanku,sekarang bukan dulu, kamu dan aku bukan
lagi bocah ingusan yang suka permainan. Waktu
bergerak begitu cepat, pertemuan dan perrpisahan berganti-ganti seperti pakaian
yang melekat di tubuh kita.
Berbahagialah di umurmu yang baru, semoga
kebahagiaanmu dan sepaket kebahagiaanmu bisa terwujud dengan kuatnya usahamu
dan support dari wanita yang sekarang menjadi pilihanmu.
minggu, 12 Agustus 2012
1 comments:
tinggalkaN komentar mU.... ^_^